BAB 4
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Pertumbuhan penduduk
yang terus meningkat tiap tahun-nya tentu akan meningkatkan kebutuhan pangan
yang besar. Untuk mengatasi pertumbuhan penduduk tersebut harusnya suatu
perusahaan pangan memiliki SCM atau supply
chain management yang baik dan sesuai dengan strategi perusahaan tersebut.
Dengan adanya SCM ini dapat membantu proses demi proses (IPO : Input à Proses à Output) agar dapat berjalan dengan baik dan benar supaya dapat
memenuhi kebutuhan pangan yang besar.
Logistik merupakan inti
dari perusahaan pangan yaitu proses pengiriman barang. Perusahaan yang dapat
melakukan pengiriman barang dengan baik dan tepat waktu pasti terdapat SCM Logistik
yang baik. Dengan adanya SCM Logistik yang baik dapat mengatasi masalah-masalah
yang mungkin terjadi pada proses pengiriman, tentunya yang memiliki dampak
besar pada pengiriman yaitu cuaca yang buruk, kecepatan dalam melakukan proses
pengiriman sehingga para retailers
tidak menunggu lama dan tentu dapat meningkatkan kepuasan retailers pada perusahaan kita.
4.2 Saran
Berikut beberapa saran untuk mengatasi dampak cuaca
buruk pada SCM logistik :
1.
Melakukan komunikasi kepada para suppliers dan para perusahaan jasa transportasi agar menyediakan
armada yang memiliki kapasitas yang besar sehingga memungkinkan melakukan
pengiriman dalam jumlah yang banyak ke berbagai retailers agar proses
pengiriman barang dapat dilakukan sekali saja dengan satu armada transportasi
contoh : mobil box besar, tanpa harus menggunakan lebih dari satu armada
transportasi. Hal ini dapat mempercepat pengiriman barang dan tentu mengurangi cost dari transportasi tersebut.
2.
Perlu adanya pengecekan pada sistem SCM atau supply chain management pada perusahaan baik
itu proses inbound atau outbound logistik agar proses dari
sistem SCM tersebut dapat berjalan lancar sesuai dengan kemauan perusahaan,
melakukan perawatan secara berkala untuk mengetahui apakah ada hardware, software, jaringan dan infrastruktur yang mengalami masalah atau
kerusakan dan melakukan perbaikan pada sistem SCM jika terjadi masalah atau
kerusakan.
3.
Memiliki cadangan bahan baku untuk berjaga-jaga jika
terjadinya keterlambatan pengiriman bahan baku dari supplier karena dampak cuaca buruk yang tidak memungkinkan untuk
melakukan pengiriman atau dampak lain yang muncul di supplier seperti terjadinya kebakaran gudang pada supplier, tentunya cadangan bahan baku
ini yang sering digunakan dalam produksi atau istilahnya bahan baku pokok seperti
tepung terigu, gula, telur dan sebagainya. Sehingga perusahaan dapat terus melakukan
proses produksi dan memenuhi kebutuhan pelanggan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar