Minggu, 02 Maret 2014

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA


Astuti, Widi. 2012. Dampak Kandungan Logam Berat Dalam Sampah Elektronik (E Waste) Terhadap Kesehatan dan Lingkungan. Semarang:Universitas Pandanaran Semarang.

Chakraborty, P., Bhattacharyya, D., Nargiza, S.Y., & Bedajna, S. 2009. Green Computing: Practice of Efficient and Eco-Friendly Computing Resources. International Journal of Grid and Distributed Computing.

Djajadiningrat, Suryana T dan Melia Famiola. 2004. Kawasan Industri Berwawasan Lingkungan. Bandung: Rekayasa Sains.

Fatima, D. 2005. Computer Hardware. College of Engineering Osmania University, Hyderabad: Dept. of Computer Science.

Hanle, H. 2009. Green ICT: The Greening of Business. Fasanenweg: T-Systems.

Haryati. 2012. Penerapan Green Computing di Provinsi Jawa Barat. Jawa Barat: Kementerian Riset dan Teknologi.

Kadir, Abdul dan Terra Ch. Triwahyuni. 2005. Pengenalan Teknologi Informasi.Yogyakarta: Andi.

Leonhard, Woody. 2009. Green Home Computing For Dummies. United States: Wiley.

Philipson, G. 2010. A Green ICT Framework: Understanding and Measuring Green ICT. New South Wales: Connection Research.

Stair, Ralph M, George W. Reynolds. 2008. Principles of Information System : A Managerial Approach 8th. Massachusetts: Thomson Course Technology.

Stollenmayer, P. 2011. How The Earth can Benefit from Green ICT.

Tripathi. 2012. Green Computing as a Mandatory Revolution For Proper End - of - LifeSolution for Green Computing.

Viser, J. 2011. Green Software – A Framework: Optimisation of IT Energy-Efficiency at the Application Level. Amsterdam: Software Improvement Group.

Webber, L.,& Wallace, M. 2009. Green Tech: How to Plan and Implement Sustainable IT Solutions. New York: AMACOM.

Wen, X., Xiaohua, Z. 2009. The New Process in Integreted E waste Management in China. Newcastle: University of Newcastle.








Link

BAB 4 - PENUTUP

BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Penerapan green computing merupakan salah satu alternatif solusi dalam penghijauan lingkungan sekitar, untuk bumi tercinta ini. Praktek-praktek green computing tidak hanya mengurangi potensi emisi CO2 atau biasa kita sebut karbon dioksida, yang berdampak kepada kesehatan tetapi juga dapat mengurangi biaya listrik secara signifikan dari pemakaian komputer yang efisien.
Berkembangnya era komputer adalah bukti, bahwa masyarakat dunia semakin maju dan cerdas. Kemajuan dalam dunia teknologi seharusnya diikuti dengan peran kita dalam lingkungan. Karena di atas telah dikemukakan bahwa aktivitas manusia yang notabene sudah menggunakan teknologi, merupakan sumber terbesar dalam kerusakan lingkungan. Penggunaan green computing merupakan sebuah langkah strategi untuk mendorong kita menjadi pengguna dan pemilik teknologi energi yang maju, lebih bersih, efisien, dan menjamin ketersediaan energi di masa depan.
Green computing perlu ditingkatkan lagi optimalisasi pelaksanaannya di dalam kehidupan kita. Seperti adanya greencomputing pada hardware, software, juga pada laptop maupun PC, atau segala jenis teknologi yang ada. Green computing tidak hanya meliputi sebatas perorangan saja. Tapi juga adanya peran pemerintah, inisiatif industri dan peran manusia itu sendiri. Green computing sangat berpengaruh besar terhadap penurunan global warming.

4.2 Saran
Berikut beberapa saran umum agar green computing dapat semakin diterapkan:
·         Adanya penyiapan regulasi khusus tentang green computinganatara kelembagaan pemerintah tentunya bersama masyarakat.
·         Penerapan green computing dilakukan secara menyeluruh pada industri telekomunikasi ataupun teknologi, khususnya dan pada seluruh industri pada umumnya.
·         Sikap kritis kita sebagai konsumen perlu dibangun dalam penerapan green computing agar konsumen menyadari bahwa sebuah produk green computing bisa dikatakan ramah lingkungan bila dihasilkan dari sebuah pabrik yang lokasinya juga ramah lingkungan. Jadi, sebuah produk tidak bisa diklaim sebagai produk yang ramah lingkungan bila produk itu dihasilkan dari sebuah pabrik yang sejak dari proses pendiriannya telah merusak keseimbangan alam

·         Kertas cukup sekali digunakan saja (walaupun banyak gerakan mendesak pendaur ulangan kertas), dikarenakan penggundulan hutan juga karena kebutuhan kertas yang meningkat.
Dan berikut beberapa saran khusus, bagi penerapan green computing yang dimulai dari diri sendiri:
1.      Untuk alam sekitar:
·         Menggunakan komputer yang memenuhi syarat dariEnergy Star.
·         Tidak meninggalkan komputer dalam keadaan menyala sepanjang malam hari.
·         Mematikan layar, printer, dan perangkat lainnya ketika tidak digunakan.
·         Menggunakan metode tanpa kertas untuk berkomunikasi seperti e-mail.
·         Mendaur ulang kertas yang masih bisa digunakan.

2.      Untuk Personal Computer
·         Laptop hanya memerlukan 10% energi dari energi digunakan oleh komputer desktop. Layar datar hanya menggunakan 30% energi yang digunakan oleh layar tabung atau CRT.
·         Komputer lambat bisa karena kotornya registry atau ada background services yang berjalan padahal sebenarnya tidak kita perlukan. Cek dan matikanservices yang sedang berjalan namun tidak dibutuhkan.
·         Lebih baik mematikan monitor daripada menggunakanscreen saver.
·         Menggunakan virtualisasi daripada pembelian perangkat keras baru (hemat 70% energi).
·         Pilih perangkat berlogo energy star.
·         Pemilihan metode power menentukan kehematan energi (Sleep– mengurangi 70% energi, standby– mengurangi 90% energi, Hibernate– mengurangi 98% energi).
·         Lakukan recycle atau donasi ke pihak lain apabila sudah tidak digunakan.

3.      Untuk Laptop:
·         Menggunakan energy saving.
·         Mengurangi penggunaan backlight.
·         Mengatur layar dan hard disk sleep/off setelah beberapa menit tanpa penggunaan.
·         Mematikan bluetooth dan wifi ketika tidak digunakan.
·         Melepas kartu MMC, SD, USB Flash apabila tidak digunakan.
·         Mengecilkan volume suara dan kontras layar.

BAB 3 - PEMBAHASAN

BAB 3
PEMBAHASAN



3.1 Zat Kimia Dalam Teknologi
Menurut sebuah badan yang bernaung di bawah PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) tentang lingkungan mengatakan bahwa ada 40 juta ton limbah elektronik yang terbuang setiap tahunnya. Amerika serikat dan China merupakan 2 negara yang menyumbang limbah elektronik terbesar. Semakin tua suatu peralatan elektronik maka semakin menumpuk kandungan logam berbahaya yang ada di dalamnya. Komputer atau peralatan elektronik yang telah tua, usang, atau tidak terpakai lama, biasanya di buang begitu saja tanpa memperhatikan cara membuang yang benar, hal itu menyebabkan kandungan bahan kimia berbahaya mencemari lingkungan dan berdampak buruk bagi lingkungan. Berikut beberapa zat-zat kimia berbahaya pada peralatan elektronik:
1. Amerisium
Adalah unsur transuranium yang ditemukan ke-empat. Diidentifikasi oleh Seaborg, James, Morgan, dan Ghiorso pada akhir tahun 1944 ketika masa perang laboratorium metalurgi di Universitas Chicago sebagai hasil reaksi penangkapan neutron yang sukses oleh isotop plutonium dalam reaktor nuklir. Amerisium yang baru dibuat berkilau putih dan dan lebih keperak-perakan daripada plutonium atau neptunium yang dibuat dengan cara yang sama. Lebih mudah ditempa daripada uranium, uranium dan mengusam perlahan-lahan pada udara kering pada suhu kamar. Biasanya digunakan sebagai alat untuk mendeteksi bahaya kebakaran. Amerisium banyak digunakan pada alat untuk mengukur ketebalan kaca radioaktif dan digunakan juga pada sumber radiografi sinar gamma. Bahan ini juga merupakan bahan yang mudah ditempa.

2. Merkuri
Adalah cairan logam perak atau disebut air raksa. Logam ini adalah logam yang ada secara alami, satu-satunya logam pada suhu kamar (25°C) berwujud cair. Biasanya digunakan pada lampu neon, thermostat, monitor layar datar.

3. Sulfur
Sering disebut belerang, adalah unsur dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Belerang ditemukan dalam meteorit, atau terjadi secara alamiah di sekitar daerah pegunungan dan hutan tropis.  Sulfur tersebar di alam sebagai pirit, galena, sinabar, stibnite, gipsum, garam epsom, selestit, barit dan lain-lain. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Digunakan pada baterai asam timbal.

4. BFR (Brominated Flame/ Brominated and chlorinated flame retardants)
Adalah bahan kimia persisten dan bioakumulatif yang jenisnya sekarang banyak hadir di lingkungan sekitar kita.Polybrominated diphenyl ethers (PBDEs)  adalah salah satu kelompok BFR yang paling umum digunakan untuk membuat beragam bahan-bahan tahan api, termasuk tekstil. Digunakan sebagai bahan penghambat terbakarnya zat organik.

5. Kadmium
Adalah logam berwarna putih perak, lunak, mengkilap, tidak larut dalam basa, mudah bereaksi, serta menghasilkan Kadmium Oksida bila dipanaskan. Logam kadmium (Cd) memiliki karakteristik berwarna putih keperakan seperti logam aluminium, tahan panas, tahan terhadap korosi. Kadmium (Cd) digunakan untuk elektrolisis, bahan pigmen untuk industri cat, enamel dan plastik. Kadmium banyak digunakan pada baterai nikel-kadmium yang mengandung 6-18% kadmium, penghambat terjadinya korosi pada kapal dan untuk peka cahaya resistor.
4.      Timbal
Adalah logam berat yang terdapat secara alami di dalam kerak bumi. Keberadaan timbal bisa juga berasal dari hasil aktivitas manusia, yang jumlahnya 300 kali lebih banyak dibandingkan timbal alam. Timbal terkonsentrasi dalam kumpulan biji logam. Unsur ini digunakan dalam bidang industri modern sebagai bahan pembuatan pipa air yang tahan korosi, bahan pembuat cat, baterai, dan campuran bahan bakar bensin. Banyak digunakan pada baterai asam timbal, soldier dan monitor CRT (Cathode Ray Tube).

6. Berilium Oksida
Sangat berguna dalam berbagai kegunaan yang memerlukan konduktor panas yang baik, dan kekuatan serta kekerasan yang tinggi, dan juga titik lebur yang tinggi, seterusnya bertindak sebagai perintang listrik.

7. PVC (Poly Vinil Chloride)
Adalah polimer thermoplastik urutan ke 3, yang digunakan paling banyak ketiga di dunia. Kebanyakan PVC dipakai di bidang konstruksi karena PVC mempunyai sifat relatif murah, tahan lama dan mudah dirangkai. Karena ini, penggunaan PVC dalam pembuatan pipa dan pelengkap pada konstruksi di bangunan banyak digunakan. Sering digunakan sebagai pipa, kabel dan lain – lain. Pada monitor CRT, PVC diletakkan pada plastik penutup dan papan sirkuit dan pada CPU (Central Processing Unit)terdapat pada penutup, kabel dan kawat, serta papan sirkuit.

8. Kromium
Salah satu unsur kimia yang bergolongan logam. Manfaat kromium seperti, tidak akan keropos jika bereaksi dengan air dan oksigen. Setidaknya, kromium hanya kusam sedikit bila terjadi gesekan.

9. Arsenik
Sering digunakan sebagai pengganti dalam biokimia, digunakan sebagai material semi-konduktor dalam papan sirkuit.

3.2 Dampak Sampah Elektronik
Barang-barang elektronik yang sudah tidak terpakai, menjadi sampah yang sering disebut sebagai Electronic Waste (E-waste) dan mengalami peningkatan yang sangat cepat. Hal ini menimbulkan permasalahan ditingkat dunia yang cukup serius. Karena dampak yang ditimbulkan dari peningkatan produksi elektronik dan perlengkapannya adalah masalah E-waste.
E-waste bersifat toksik karena komponennya mengandung logam yang termasuk sebagai bahan beracun dan berbahaya (B3) yang sudah dijelaskan diatas, yang merupakan ancaman bagi kesehatan dan lingkungan.
Merujuk PP Nomor 18 Tahun 1990 jo PP No 85/1999 tentang Pengelolaan Limbah B3, maka limbah tersebut tergolong limbah B3 berkarakter racun. Potensi dampak lingkungan dari E waste sebelumnya telah banyak diteliti dari berbagai sudut pandang, salah satunya adalah mengenai dampak yang ditimbulkan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
Kebanyakan ponsel dan perangkat komputer tua dapat dibongkar dan komponen metal di dalamnya didaur ulang, akan tetaoi menjalankan proses daur ulang ini secara aman membutuhkan waktu yang sangat panjang. Oleh karena itu banyak produsen elektronik yang mengirimkan elektronik bekas ke luar negeri, di mana alat-alat ini dibakar tanpa memperdulikan lingkungan dan kesehatan manusia di sekitarnya.
Lalu, dampak apa saja yang akan kita dapatkan? Berikut dijelaskan:
1. Sampah elektronik ternyata sangat berbahaya bagi kesehatan kita. Barang-barang elektronik dibuat dari bahan-bahan seperti air raksa, kadmium dan timah yang sangat mungkin menyebabkan kanker. Dalam sampah elektronik juga terkandung bahan kimia lain yang sangat berbahaya bagi tubuh kita juga.

2. Sampah elektronik bisa sangat berbahaya bagi lingkungan karena merupakan sumber dari racun dan pencemaran lingkungan. Ada banyak zat karsinogenik yang ada di dalam barang-barang elektronik.

3. Sampah elektronik juga akan mengganggu keindahan lingkungan. Sampah sisa elektronik akan menggunung dan membuat lingkungan terlihat sangat kumuh.

4. Bahaya sampah elektronik tidak hanya berhenti ketika kita membuang sampah-sampah kita saja namun sampai pada pemanfaatan sampah elektronik dengan proses daur ulang. Mendaur ulang sampah-sampah elektronik ini dengan tidak berhati-hati, mereka berpotensi membuat bahaya paparan beberapa zat atau bahan-bahan berbahaya dalam sampah elektronik tersebut menjadi semakin berat.

5. Plastik, khususnya jenis PVC, di dalamnya mengandung unsur klorin yang kita semua tahu bahwa zat itu cukup berbahaya bagi kesehatan, dan sangat sulit sekali terurai di dalam tanah, butuh waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk mengurainya.

6. Risiko dari bahan berbahaya sampah elektronik ini, jika terhisap, bersifat iritatif. Dalam jangka waktu lama menimbulkan efek keracunan, gangguan pada sistem organ dalam tubuh manusia dan hewan. Tentu saja ini mengganggu ekosistem.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2012 yang dilansir dari laman Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), produksi elektronik dalam negeri untuk dua jenis barang saja, yakni televisi dan komputer, jumlahnya cukup mencengangkan. Indonesia mampu memproduksi televisi sebanyak 12.500.000 kg per tahun dan mengimpor televisi sebanyak 6.687.082 kg per tahun.
Sementara untuk komputer, Indonesia mampu memproduksi 12.491.899.469 kg per tahun, dengan jumlah impor 35.344.733 kg per tahun. Sementara itu, menurut data Gabungan Elektronika (Gabel) Indonesia, penjualan barang elektronik pada Februari 2013 terlihat ada pertumbuhan sebesar 20 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Penjualan pada bulan Februari 2013 ini sebesar Rp2,4 triliun, meningkat dari Februari tahun 2012 lalu sebesar Rp 2,07 triliun.

3.3 Penerapan Green Computing
Sebelum menerapkan green computing, ada baiknya kita mengawali dengan daur ulang sampah elektronik yang benar, baru kita dapat melakukan green computing secara bertahap. Berikut beberapa poin dalam mendaur ulang sampah elektronik:
1. Selama proses desain dan produksi, teknik pengukuran, seperti perubahan penelitian dan proposal desain, menyesuaikan proses teknologi, penggantian dalam penggunaan material dan menggunakan metode yang inovatif dalam proses produksi, dan lain-lain.

2. Selama proses desain, produksi, impor dan penjualan, langkah-langkah seperti identifikasi nama-nama bahan beracun dan zat berbahaya dan elemen dan tingkat kandungannya dan istilah-istilah untuk lingkungan yang digunakan oleh produk elektronik, dan lain-lain.

3. Selama proses penjualan, harus ada pengawasan yang ketat dari saluran pembeli, menahan penjualan barang-barang elektonik yang mengandung B3, menemukan standart industri untuk pengawasan pencemaran oleh produk elektronik.

4. Larangan untuk impor barang-barang elektronik yang gagal memenuhi standar untuk pengawasan B3.
Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan dalam melaksanakan konsep green computing. Beberapa diantaranya:
1. Penggunaan sumber energi alternatif: dengan membangun sumber energi alternatif yang ramah lingkungan seperti penggunaan listrik dari tenaga angin, air, cahaya (solar panel), sampai dengan biogas.

2. Penggunaan perangkat komputer dengan konsumsi daya kecil: sampai saat ini, sudah banyak ditemui perangkat komputer dengan konsumsi daya kecil yang berperfoma kecil yang disesuaikan peruntukannya sebagai komputer pengolah dokumen, penjelajah internet, atau untuk menjalankan aplikasi ringan lainnya.

3. Virtualisasi server: virtualisasi server merupakan teknologi yang dapat mengurangi jumlah fisik dari suatu server dengan mendayagunakan suatu server secara optimal.Dengan kata lain, penggunaan virtualisasi server memungkinkan bagi admin untuk mengolah beberapaserver dari satu perangkat saja. Dari hal ini penghematan bagi suatu instansi / perusahaan akan sangat terasa dengan optimalisasi perangkat keras yang tersedia.

4. Manajemen penggunaan daya: dikenal juga denganAdvanced Configuration and Power Interface (ACPI) yang merupakan suatu spesifikasi industri yang terbuka yang memungkinkan perangkat lunak (sistem operasi) mengatur penggunaan daya dari suatu komputer. Dengan cara ini, sistem operasi dapat menonaktifkan komponen komputer seperti monitor ataupun hard disk ketika berada dalam kondisi idle dalam suatu kurun waktu.

5. Daur ulang: proses daur ulang dari suatu perangkat komputer dapat dilakukan dengan mendonasikan perangkat komputer yang masih dapat digunakan tersebut kepada pihak lain yang menampung/ membutuhkan. Sedangkan bagi perangkat komputer yang sudah tidak dapat digunakan barulah dilakukan proses daur ulang sesungguhnya.

6. Penggunaan sistem mobilitas: sudah banyaknya inovasi dari teknologi informasi dari sisi komunikasi memungkinkan setiap orang untuk berkomunikasi melalui VoIP (Voice Over Internet Protocol) yang hal ini berarti mengurangi juga komunikasi dari infrastruktur kabel yang mengurangi penggunaan bahan material logam yang berbahaya.
Untuk lebih mengarah secara komprehensif dan efektif dari pelaksanaan green computing dilakukan pendekatan yang mencakup beberapa bidang dalam pelaksanaannya yaitu:
1. Green Use: pengurangan konsumsi daya dari komputer dan perangkat lainnya, serta penggunaan perangkat-perangkat tersebut dengan cara yang ramah lingkungan.

2. Green Disposal: memperbaharui dan menggunakan kembali perangkat lama dan juga mendaur ulang perangkat elektronik yang sudah tidak dipakai lagi.

3. Green Design: perencanaan penggunaan perangkat-perangkat yang efisien terhadap daya dan ramah lingkungan.

4. Green Manufacturing: pembuatan komponen segala macam perangkat elektronik/perangkat yang berdampak kecil atau bahkan tidak berdampak sama sekali terhadap lingkungan.
Dengan memfokuskan kegiatan pada bidang tersebut, proses pelestarian lingkungan dari bidang IT akan dapat diraih mulai dari proses pembuatan, perencanaan, penggunaan dan daur ulangnya.


3.4 Contoh Penerapan Green Computing Pada Perusahaan
Berikut beberapa perusahaan yang telah menerapkan greencomputing:
1. PT. XL Axiata
Salah satu realisasi gerakan XL Go Green adalah penerapan BTS inovatif. Saat ini ada beberapa jenis BTS inovatif yang dikembangkan XL yang sejalan dengan semangat Go Green. Berikut cara-cara XL dalam mewujudkannya:
·Non-CFC untuk air conditioner (AC), yaitu sejak 2005 XL mengganti standar pelumas AC dari freon(R22) menjadi non-CFC (R410) — termasuk pada BTS-BTS lama. Saat ini sudah 9.000 BTS yang menggunakan Non-CFC, sehingga tidak lagi turut menjadi penyebab penipisan lapisan Ozon.

·Charge Discharge Battery (CDC), merupakan kombinasi antara penggunaan baterai dan genset secara bergantian sehingga mengurangi operasi genset dari 24 jam sehari menjadi hanya 11 jam sehari. Melalui penerapan CDC ini, pihak XL bisa menghemat bahan bakar secara signifikan. Saat ini hampir 600 BTS XL menerapkan CDC.

·BTS dengan Intelligent Ventilation System (IVS), yakni sistem pendinginan dalam shelter yang mengombinasikan antara DC fan dan AC, sehingga pengoperasian AC berkurang hingga 30%. Saat ini sudah ada sekitar 2.700 BTS yang menerapkan sistem IVS.

·Green-BTS, yaitu BTS yang mampu menghemat energi listrik hingga 50%. Kini XL telah mengoperasikan sekitar 12 ribu BTS inovatif yang mampu memberikan hasil maksimal dan sejalan dengan misi hemat energi dan ramah lingkungan.

·Merekondisi baterai yang rusak. Setelah direkondisi, baterai yang sudah rusak bisa kembali dipakai. Upaya rekondisi baterai rusak ini dilakukan karyawan XL, sehingga bisa menghemat biaya untuk pengadaan baterai baru dan mengurangi limbah baterai. Program rekondisi ini berjalan sejak 2007 di semua area operasi XL.
· Peniadaan kertas untuk tagihan pelanggan XL PascaBayar (e-Billing).
· Penggunaan voucher reload pulsa dalam kertas secara minimal.
· Merekayasa daur ulang air limbah dari area perkantoran di Jakarta dengan menggunakan STP Biotech. Melalui upaya daur ulang itu, limbah air dapat digunakan kembali sebagai air layak pakai, dengan kapasitas penghematan 5.000 liter/hari.
· Paperless untuk penggunaan administrasi kantor, seperti slip gaji, buletin, form dan nota dinas.

2. Telkomsel
Telkomsel melakukan Green Data Center dengan fokus pada fasilitas yang mewadahi perangkat ICT dan infrastruktur penting dari operasional Data Center Telkomsel. Berikut upaya Telkomsel dalam green computing:
·Green Data Center merupakan tempat penyimpanan perangkat dengan sistem pendingin, elektrikal, pencahayaan dan IT dirancang untuk memaksimumkan efisiensi energi dan meminimumkan dampak lingkungan
·Peralatan IT dan perangkat lunak dengan konsumsi energi yang rendah, termasuk didalamnya efisiensiPower Supply (Rectifier, UPS & Inverter dll), ITEquipment Fans dan Virtualization.
·Rantai sumber energi seperti efisiensi UPS dan Trafo, distribusi tegangan tinggi, efisiensi motor, penggunaan daya DC (Direct Current), efisiensi dan kendali pencahayaan, serta penggunaan sumber energi terbaru.
·Sistem pendingin (Cooling) seperti optimalisasi aliran udara dengan konsep baru desain ruangan yang memisahkan antara udara panas dan dingin,Liquid/Air Cooling (Musicool), pengkondisian lingkungan, penggunaan DC fan (Exhaust Fan), efisiensi kapasitas pendinginan dan optimasi Plant pendingin.
·Telkomsel telah mulai mengembangkan BTS Hijau (Base Transceiver Station) yang terdiri dari 2 kategori, yaitu BTS yang memanfaatkan sumber-sumber energi alternatif ramah lingkungan untuk menghasilkan tenaga listrik bagi BTS dan BTS yang mengimplementasikan teknologi ramah lingkungan dari sisi konsumsi listrik serta estetika lingkungan.
·Telkomsel fokus pada pengembangan jaringan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan penambahan frekuensi dalam memberikan kualitas kecepatan layanan data dengan tingkat delay yang rendah namun tetap ramah lingkungan.

3. PT Huawei Indonesia
Penerapan green computing telah menjadi komitmen Huawei untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan mengurangi emisi CO2 sesuai dengan slogan GreenCommunications. Berikut beberapa cara Huawei dalam menerapkan green computing:
·Huawei telah berhasil mendaur ulang 80% limbah buang yang terdiri dari daur ulang kertas yang hampir setara dengan pengurangan 240 ton emisi CO2.
·Huawei juga berhasil menekan penggunaan listrik hampir 40% di kantor pusat dengan menggunakan teknologi lampu T5s.
·Huawei juga telah mengadopsi teknologi virtualisasi, yang memungkinkan sejumlah server dengan konsumsi energi tinggi bisa dialihkan ke satu server saja.
Dengan melihat langkah dari penerapan yang telah dilakukan oleh PT XL Axiata, Telkomsel dan PT Huawei Indonesia, saat ini sebagian perusahaan besar di perusahaan telekomunikasi mulai menerapkangreen computing dan melakukan pengelolahan limbah telekomunikasi. Namun dalam menerapkan green computing dan melakukan pengolahan limbah tersebut memerlukan investasi awal yang cukup besar sehingga memerlukan suatu langkah nyataagar penerepan green computing ini dapat berjalan efektif dan efisien baik dari sisi ekonomis untuk perusahaan dan pengaruhnya bagi lingkungan.
Perusahaan - perusahaan telekomunikasi tersebut dapat secara bersama-sama melakukan recycle perangkatnya yang sudah tidak terpakai lagi, seperti mendaur ulang kembali baterai, handphone, dan perangkat lainnya yang sudah tidak terpakai untuk dimanfaatkan kembali. perusahaan telekomunkasi juga bisa bersama-sama menggunakanserver yang sama untuk meminimalisasi penggunaan energi, lalu perusahaan telekomunikasi bisa menggunakan solar cell dan micro-hydro untuk energi alternatif BTS-nya.

BAB 2 - LANDASAN TEORI

BAB 2
LANDASAN TEORI


2.1 Pengertian Green Computing
Istilah Green Computing muncul dan merujuk ke konsumsi energi pada perangkat-perangkat teknologi. Berikut pengertian green computing lebih jelasnya menurut para ahli yang disadur dari beberapa buku mereka:
Menurut Leonhard & Murray (2009, p8), green computing adalah cara pemakaian sistem komputer secara efektif dan efisien, pemanfaatan konsumsi energi dan bertanggung jawab atas pembuangan komponen yang sudah tidak dibutuhkan. Lain halnya dengan Mathew (2008, p6) green computing adalah sebuah pembelajaran dan praktik dari penggunaan komputer secara efisien. Tujuan utama dari green computing ini adalah untuk mengurangi pemakaian material berbahaya, memaksimalkan efisiensi energi sepanjang umur produk, dan mengajukan produk yang dapat didaur ulang.
 Sementara menurut Chakraboty (2009, p33), mengatakan bahwa green computing adalah sebuah praktik menggunakan energi komputer secara efisien. Green computing adalah kebutuhan sepenuhnya untuk dapat melindungi lingkungan dan melakukan penghematan energi selama biaya operasional yang terus meningkat pada dunia kemptitif ini.
Menurut Philipson (2010, p4), green computing lebih dari sekedar mengurangi emisi karbon ataupun mengurangi konsumsi energi ICT perusahaan. Green computing adalah pusat teknologi keberlanjutan. Green computing menyediakan :
1.Alat pengukuran,
2.Tempat penyimpanan data,
3.Mekanisme pelaporan, dan
4.Teknik mitigasi yang memungkinkan keberlanjutan.
Lain halnya menurut Webber (2009, p1), green computing adalah pengurangan dampak lingkungan dari Departemen TI. Kuncinya adalah menemukan peralatan tepat yang mudah dioperasikan serta mudah diolah sewaktu tidak dapat digunakan lagi. Terdapat tiga karakteristik utama darigreen computing:
1.Peralatan TI harus efisien,
2.Kapasitas peralatan TI harus sesuai dengan tugasnya, dan
3.Biaya kepemilikan peralatan TI harus sudah termasuk biaya pengolahan ulang yang tepat.

Serta menurut Visser (2011, p9), green computing dapat dibedakan menjadi dua yaitu menghijaukan teknologi informasi itu sendiri atau menghijaukan dengan teknologi informasi. Dimana green data center merupakan bagian dari penghijauan TI itu sendiri.

Gambar 2.1: Taksonomi Green computing
Sumber: Visser (2011, p9)



Lain halnya menurut Tripathi (2012, p174), green computing merupakan studi dan realisasi dalam penggunaan sumber daya komputer secara efisien serta ramah lingkungan. Komputer tentu telah membuat sebagian besar hidup banyak orang dan secara tradisional sangat merusak lingkungan. Produsen komputer dan bagian-bagiannya telah mencari solusi green untuk membantu melindungi lingkungan dari komputer dan limbah elektronik dengan cara apapun. Enegry Star telah memulai ”Green Computing" yaitu gerakan dengan mempertahankan kontrol pada penggunaan bahan beracun, konservasi energi yang terbuang oleh komputer seperti mesin pada saat idle (durasi waktu di saat sebuah peranti dalam kondisi statis. Dengan kata lain piranti itu hidup atau aktif, tetapi tidak dapat dipakai untuk bekerja). Hal ini jelas merupakan upaya untuk menyebar kebutuhan dasar green computing untuk melindungi lingkungan.

Menurut Vithoba (2010, p52), green computing memiliki beberapa solusi di dalam pemakaiannya, antara lain:
ü  Energy Efficiency
Memaksimalkan pemakaian daya listrik sistem komputer serta mengurangi penggunaan sistem selama puncak periode waktu.

ü  Reducing Electronic Waste
Merupakan teknologi fisik pada komponen yang sangat beracun. Beberapa bisnis dan pemerintah kini telah memberlakukan untuk mendaur ulang komponen elektronik dan 9 produsen perangkat keras yang sudah tidak bisa digunakan lagi atau sudah tidak dipakai lagi.

ü  Employing thin clients
Sistem ini memanfaatkan hanya fungsi komputer dasar dan kadang-kadang diskless (workstation atau komputer pribadi tanpa disk drive, yang mempekerjakan boot jaringan untuk memuat sistem operasi dari server), serta memanfaatkan sistem remote untuk melakukan kegiatan pengolahan  utamanya. Sejak jaman kuno sistem ini sudah dapat digunakan untuk melakukan fungsi tertentu, sehingga elektronik limbah dapat berkurang. Kini perangkat baru untuk klien sudah tersedia dan dirancang dengan daya rendah konsumsi.

ü  Telecommuting
Menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk memungkinkan karyawan dalam melakukan pekerjaannya dari rumah untuk mengurangi emisi.

ü  Remote Administration
Memungkinkan administrator dalam kemampuan membuat akses jarak jauh, monitor dan sistem perbaikan signifikan untuk mengurangi kebutuhan dalam perjalanan fisik ke kantor yang lokasinya jauh dari lokasi pelanggan. Dengan telecommuting, maka dapat mengurangi perjalanan serta tidak perlu adanya emisi karbon.

ü  Green Power Generation
Banyak perusahaan memilih untuk menerapkan kebersihan, sumber energi terbarukan, seperti matahari dan angin, untuk sebagian atau seluruhnya dari kekuatan bisnis mereka.

ü  Green Computing Practices
Dengan adanya pelatihan pada green computing maka masyarakat dapat belajar bertanggung jawab terhadap lingkungan atau "green" komputer dengan cara menghemat energi di dalam komputer. Ini berkaitan dengan penggunaan kertas, toner cartridge, pembuangan peralatan komputer yang sudah tua dan melakukan keputusan tepat ketika mempertimbangkan untuk membeli seperangkat komputer baru.

ü  Reducing Paper Waste
Untuk membuat kantor tanpa kertas, maka penggunaannya harus dikurangi semaksimal mungkin. Komputer memiliki jauh dari penyebab yang meningkatkan produksi kertas dan sampah kertas lainnya, di bawah ini adalah beberapa saran untuk mengurangi limbah kertas:
1.Mencetak (print) sedikit mungkin atau bila sangat dibutuhkan.
2.Meninjau dan memodifikasi dokumen di layar untuk penggunaan printer.
3.Preview dokumen.
4.Minimalkan jumlah hard copy dan kertas draft yang dibuat.
5.Menyimpan informasi ke dalam disk, daripada mencetaknya (print).

ü  Recycle Waste Paper
Gunakan kertas daur ulang di printer dan mesin fotokopi. Simpan e-mail bila memungkinkan sehingga dapat menghindari pencetakan e-mail. Gunakan e-mail bukan faks atau mengirim faks secara langsung dari komputer untuk menghilangkan kebutuhan hard copy. Ketika harus menggunakan faks hard copy, maka dapat menghemat kertas dengan menggunakan "sticky" faks catatan alamat dan bukan sampul. Pada dokumen yang lebih besar, gunakan ukuran font yang lebih kecil (konsisten dengan pembacaan) untuk menghemat kertas. Jika printer dapat mencetak halaman uji setiap kali dihidupkan, maka fitur yang tidak perlu harus dinonaktifkan. Sebelum kertas print dibuang, sisihkan bagian yang kosong untuk digunakan sebagai kertas memo atau mencetak draft. Ketika dokumen dicetak atau disalin, gunakan dua kali lipat sisi pencetakan dan penyalinan. Jika memungkinkan, gunakan beberapa halaman per lembar pilihan pada printer. Ketika informasi umum jenis dokumen harus dibagi ke pegawai kantor, cobalah membuat salinan individu untuk setiap orang. Ini juga bisa dilakukan dengan mudah yaitu melalui e-mail.

ü  Reusing and recycling
Daripada membuang, sebaiknya dapat didaur ulang agar menghemat sumber daya dan mengurangi polusi dan limbah padat.

2.2 Manfaat Green Computing
Menurut Stollenmayer (2011, p8), manfaat green computing adalah sebagai berikut:
1.Pengurangan konsumsi energi,
2.Pengurangan penggunaan bahan baku,
3.Pengurangan penggunaan air,
4.Pengurangan jumlah sampah, dan peningkatan jumlah daur ulang, dan
5.Pengurangan polusi.
Sementara menurut Hanle (2009, p6), green computing mempunyai beberapa manfaat untuk stakeholder perusahaan.
Manfaat untuk lingkungan:
1.Mengurangi emisi karbondioksida,
2.Mengurangi konsumsi sumber daya, dan
3.Menaati peraturan (di masa depan).

Manfaat untuk perusahaan:
1.Hemat beban listrik,
2.Mengurangi beban operasi data center, dan
3.Membutuhkan lebih sedikit hardware.

2.3 Hardware (Perangkat Keras)
Menurut Reynold dan Stair (2008, p2), hardware terdiri dari setiap mesin (sebagian besar yang menggunakan sirkuit digital) yang membantu dalam pengolahan, input, penyimpanan dan output kegiatan dari Sistem Informasi (SI). Pertimbangan utama dalam membuat perangkat keras dalam sebuah bisnis adalah bagaimana perangkat keras dapat digunakan untuk mendukung tujuan sistem informasi dan tujuan organisasi. Investasi dalam perangkat keras komputer memungkinkan suatu organisasi untuk dapat meningkatkan produktivitas kerja, meningkatkan pendapatan, mengurangi biaya dan menyediakan layanan pelanggan agar lebih baik.
Lengkapnya lagi menurut Fatima (2005,p4), komponen perangkat keras terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
1.Motherboard
Motherboard atau sering disebut mainboard merupakan perangkat komputer yang berfungsi sebagai tempat perangkat-perangkat antara lain: processor, memory, VGA card, Sound card dan LAN card. Setiap perangkat memiliki slot tersendiri yang memungkinkan perangkat tersebut melekat di motherboard. Di dalam motherboard terpasang berbagai jenis slot untuk menghubungkan dengan hardware atau komponen-komponen komputer seperti processor, RAM (Random Access Memory), kartu grafis, hard disk, Optical Drive, Keyboard, mouse dan lain-lain. Pada dasarnya motheboard adalah komponen komputer yang membuat segala komponen di komputer dapat bekerja bersama-sama.

2.Processor
Processor ini sering dianggap sebagai mesin komputer. Kemudian processor membaca perintah dari memori dan kemudian mengeksekusi mereka. Processor adalah salah satu bagian paling mahal dari komputer dan juga salah satu bagian yang terkecil. Pada setiap kebutuhan, processor melakukan tindakan sesuai untuk melakukan sebuah instruksi atau bagian lainnya. Alat ukurnya disebut CPI (Cycles Per Instruction), merupakan representasi dari rata-rata jumlah siklus clock yang diperlukan oleh microprocessor untuk mengeksekusi instruksi. Daya sebuah microprocess dapat dicirikan dari jumlah instruksi per-detik yang mampu dikerjakan. MIPS (millions of instructionsper second) adalah satuan yang digunakan sesuai dengan frekuensi processor dibagi dengan CPI.

3.Hard Disk Drive
Sebuah hard drive terbuat dari piring berputar terdiri dari aluminium atau keramik yang dilapisi dengan media magnetik. Cakram tersebut datang dalam berbagai ukuran. Hard drive dengan banyak kapasitas penyimpanan yang berbeda dapat diciptakan tergantung pada kerapatan, ukuran dan jumlah cakram. Ini juga disebut sebagai memori sekunder. Ada beberapa programdi sistem yang tidak dapat disimpan dalam RAM, sehingga membutuhkan memori sangat besar, yang dapat digunakan untuk menyimpan semua program dan data ketika sistem tidak digunakan disebut sebagai disk drive.

4.Primary Memory
Primary Memory sering disebut sebagai RAM (RandomAccess Memory). Dalam hal ini primary memory memegang semua program dan data processor menggunakan waktu tertentu, contohnya RAM volatile, apabila listrik padam, maka komputer akan padam, sehingga apa yang tersimpan di dalamnya akan terhapus, oleh karena itu perlu menyimpannya ke media permanen seperti hard drive bersifat volatile untuk menghindari kehilangan data saat listrik padam. Jenis lain dari sistem memori adalah ROM (Read only Memory) bersifat permanen karena isinya tidak akan terhapus bahkan ketika power dimatikan. Hal ini biasanya digunakan untuk memuat sistem operasi.
Primary memory terdiri atas 2 bagian:
·Random Access Memory (RAM)
Merupakan memori yang berfungsi untuk menyimpan sementara perintah dan data pada saat sebuah program dijalankan. Perintah dan data tersebut mencakup data yang akan dibaca dari hardisk, data-data yang dimasukkan melalui alat input komputer dan juga data-data hasil pemrosesan sebuah program.
·Read Only Memory (ROM)
Memori yang digunakan untuk menyimpan sebuah perintah dan data secara tetap. Sesuai dengan namanya, komputer hanya dapat membaca data dan perintah yang terdapat di ROM. komputer tidak dapat mengubah data dan perintah yang disimpan di ROM. perintah-perintah yang disimpan di ROM merupakan perintah-perintah yang tetap dibutuhkan oleh komputer. Misalnya saja perintah-perintah yang dijalankan saat komputer pertama kali dihidupkan. Perintah-perintah tersebut diiskan oleh pabrik komputer ada saat komputer tersebut dibuat.

5.      Keyboard
Keyboard adalah seperangkat tombol-tombol yang berfungsi sebagai media masukan bagi komputer. Hal ini digunakan untuk memasukan teks atau memasukkan perintah ke dalam PC. Masing-masing tombol keyboard mempunyai fungsi tertentu. Keyboard dengan desain baik adalah keyboard yang memungkinkan pengguna dapat bekerja dengan nyaman.

6.      Mouse
Adalah alat yang digunakan untuk memasukkan informasi ke dalam komputer. Merupakan sebuah pointer yang akan bergerak sesuai dengan gerakan bola kecil yang terdapat dimouse. Pengguna cukup mengklik untuk memasukkan informasi. Keuntungan utama dari mouse yaitu banyak operasi jauh lebih mudah dilakukan dengan mouse kemudian keyboard.

7.      Monitor
Monitor adalah alat keluaran yang memberikan tampilan visual pada pengguna komputer berupa layar resolusi tinggi khusus yang mirip dengan televisi. Pengguna dapat melihat apa saja yang sedang dilakukan oleh program di layar monitor. Tampilan layar sebenarnya terdiri dari merah, hijau dan biru titik-titik diterangi oleh berkas elektron dari belakang. Kartu video Chip DAC mengontrol pergerakan dari berkas elektron, kemudian mengontrol titik untuk menentukan gambar yang akan dilihat pada layar. Jenis monitor yang umum digunakan saat ini adalah jenis monitor flat. Secara umum, monitor layar datar atau monitor flat dapat dikenali secara langsung dengan tidak adanya tabung di belakang monitor. Tiap jenis monitor tersebut punya kelebihan dan kekurangan. Semakin bagus kualitas monitor (baik dari tipe flat atau CRT (Cathode RayTube) ) maka harganya akan semakin mahal. Semakin mahal harganya, tentu kualitasnya semakin bagus. Ada tiga jenis utama monitor:
- Cathode Ray Tube (CRT)
- LCD Flat Panel
- TFT - LCD 



BAB 1 - PENDAHULUAN

BAB 1
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Teknologi Informasi serta Sistem Informasi, pada era sekarang, telah menjadi hal utama dalam kehidupan manusia. Manusia mulai menggunakan komputer sebagai kebutuhan utama dalam kehidupannya. Komputer menjadi suatu hal yang berkembang sangat cepat dan membutuhkan banyak energi dalam pengoperasiannya. Semakin canggih sebuah komputer yang berteknologi tinggi, akan semakin membutuhkan lebih banyak energi untuk melakukan inputprocess, dan output. Dengan perkembangan teknologi di abad 20 ini, manusia semakin bergantung pada teknologi bahkan semakin lama menjadi keharusan untuk bergantung kepada teknologi. Tidak terhitung berapa banyak energi dari alat teknologi seluruh dunia yang terlepas ke atmosfir, serta dampak pembuangan perangkat keras secara massal bagi bumi, yakni radiasi, serta emisi global.
Perangkat keras dalam teknologi yang kita gunakan, membutuhkan energi listrik untuk dapat beroperasi. Penggunaan dan pemanfaatan perangkat TI yang dilakukan oleh masyarakat mengakibatkan bertambahnya tuntutan dalam penggunaan energi listrik. Padahal, penggunaan energi listrik dalam jumlah besar dan terus menerus, bisa langsung berdampak buruk pada lingkungan.
Penggunaan teknologi terus menerus akan menimbulkan masalah karena energi yang dikeluarkan oleh alat teknologi yang kita pegang, justru akan merusak bumi tercinta. Karena itu, kita harus menemukan solusi yang dapat meminimalkan konsumsi energi dan memanfaatkan sumber daya yang ada secara efisien serta hemat dan bijak dalam menggunakan serta membuang perangkat-perangkat tersebut agar bumi tercinta kita tidak semakin rusak.
Tentu saja ada banyak dari kita yang terus menggunakan komputer, siang dan malam. Hal ini tentu saja akan memakan banyak energi. Semakin banyak energi yang terbuang maka semakin banyak juga bahan bakar pembangkit tenaga listrik yang terbuang. Dan hasil dari pembakaran itu akan menghasilkan banyaknya emisi karbon yang menyelimuti atmosfer bumi dan menyebabkan pemanasan global, serta berdampak langsung kepada ekosistem.

1.2 Ruang Lingkup
Dalam paper ini, kita akan membahas beberapa poin, yaitu:
A. Zat Kimia Dalam Teknologi
Kita dapat mengetahui zat kimia apa saja dalam perangkat teknologi yang sering kita gunakan.
B. Dampak Sampah Elektronik
Kita dapat mengetahui dampak samph-sampak elektronik yang dibuang begitu saja yang menyebabkan bumi ini rusak.

C. Penerapan Green Computing
Kita dapat menerapkan green computing untuk mengurangi beban kepada bumi ini, serta cara yang tepat melakukan green computing.

D. Contoh Penerapan Green Computing Pada Perusahaan
Kita bisa mengetahui penerapan langsung green computing pada beberapa perusahaan, baik nasional ataupun internasional.

1.3 Metodologi Penulisan
Metodologi yang digunakan dalam penulisan paper ini, antara lain adalah Studi Kepustakaan dan Metode Survei.
1.3.1 Studi Kepustakaan
            Kami melakukan pencarian buku-buku, majalah, artikel, ataupun jurnal ilmiah dalam membuat paper ini.
1.3.2 Metode Survei
            Kami melakukan survei terhadap dampak apa saja yang terjadi pada penggunaan teknologi (seperti alat komunikasi atau handphone dan smartphone) yang berdampak kepada manusia dan alam.

1.4 Tujuan & Manfaat
Tujuan penulisan paper ini:
-         Mengetahui pengertian-pengertian green computing dari para ahli,
-         Mengetahui dampak penggunaan teknologi secara terus-menerus,
-         Memberikan contoh penggunaan green computing dalam kehidupan.
Manfaat penulisan paper ini:
-         Dapat menjaga kelestarian alam,
-         Menerapkan green computing,
-         Mengetahui bahaya-bahaya dari pemakaian teknologi.


1.5 Sistematika Penulisan
-         BAB 1: PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan apa saja latar belakang penulisan paperini, ruang lingkup, serta tujuan dan manfaat dari penulisan paper ini.
-         BAB 2: LANDASAN TEORI
Pada bab ini dijelaskan teori-teori apa saja yang mendukung penulisan paper ini.
-         BAB 3: PEMBAHASAN
Pada bab ini dijelaskan tentang penjabaran dari ruang lingkup paper ini, yakni zat kimia dalam teknologi, dampak penggunaan teknologi, penerapan green computing, dan contoh penerapannya dalam perusahaan.
-         BAB 4: PENUTUP
Pada bab ini kami akan memberikan saran dan simpulan atas penulisan paper ini.





Link