BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini semua perusahaan pangan di
Indonesia khususnya daerah jabodetabek sangatlah kritis karena volume kebutuhan pangan yang sangat
tinggi dikarenakan jumlah penduduk yang sangat besar serta pertumbuhan penduduk
yang terus meningkat dan memasuki kategori salah satu kota di dunia yang
penduduknya terpadat kedua menurut data
dari dunia.news.viva.co.id
pada 8 mei 2014 bahwa terdapat 26.746.000 jiwa di Jakarta, (Jabotabek),
Indonesia. Namun untuk mengatasi masalah kebutuhan pangan yang sangat tinggi
itu para perusahaan pangan perlu mengatur dan mengelola logistik dan SCM atau supply chain management yang memiliki
faktor terpenting bagi perusahaan manufactur seperti salah satunya perusahaan
pangan, agar dapat memenuhi kebutuhan dari para pelanggan, retailers, dan sebagainya.
Dari survei yang
dirilis oleh datastatistik-indonesia.com pada 7 mei 2014, menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia selama 25 tahun mendatang terus meningkat yaitu dari 205,1 juta penduduk pada tahun 2000 akan
menjadi 273,2 juta penduduk pada tahun 2025.
Disini dapat dilihat bahwa dari tahun 2000 hingga 2025 jumlah penduduk akan
terus menambah dan akan menurun pada tahun 2025 pada beberapa provinsi.
Penurunan tersebut dimungkinkan karena adanya pola migrasi pada provinsi
tersebut.
Gambar 1.1 Tabel Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut
Provinsi 2000-2025
Sumber: http://www.datastatistik-indonesia.com/portal/index.php?option=com_content&task=view&id=919
Pada era saat ini SCM merupakan hal penting dalam suatu perusahaan pangan
untuk melakukan IPO atau Input –
Proses – Output yaitu proses mengolah
barang mentah menjadi barang siap pakai atau barang jadi dan pengelolaan logistik
yang melakukan proses pengiriman barang agar barang yang dikirim cepat sampai
dan biaya pengiriman dapat menurun atau murah, jika salah satu bagian mengalami
kendala atau masalah maka akan berpengaruh ke seluruh bagian dan juga berdampak
bagi para pelanggan dan retailers
yaitu telatnya barang yang dipesan. Untuk itu harus adanya perbaikan dalam
pengelolaan logistik dan SCM pada perusahaan.
Dapat kita ketahui bahwa pertumbuhan
penduduk akan terus meningkat tiap waktunya dan tentu dari pertumbuhan penduduk
tersebut akan meningkatkan juga kebutuhan pangan. Maka dengan adanya
pengelolaan logistik yang baik dan memiliki SCM yang baik ini dapat membantu
perusahaan untuk proses barang yang cepat dan pengiriman barang yang cepat
untuk dapat menangani volume
kebutuhan pangan yang tinggi.
Begitu pula saat ini banyak
perusahaan-perusahaan yang menawarkan jasa pengiriman barang atau logistik,
seperti BGR, PT.Prabu Mandiri Motor, Iron
Bird Logistik dan PosLogistik.
1.2 Ruang Lingkup
Dalam paper ini, kita akan membahas beberapa
poin, yaitu:
A. Keuntungan
Menggunakan SCM
Banyak keuntungan yang kita dapat dalam menggunakan
sistem SCM dalam perusahaan.
B. Tahapan Inbound dan Outbound Logistik
Mengetahui tahapan inbound dan outbound logistik secara umum.
C. Dampak Cuaca
Buruk Terhadap Pengiriman Barang dan Logistik
Tentu saja logistik selalu disertai dengan adanya masalah-masalah yang mengejutkan, terutama
dengan adanya cuaca buruk.
D. Cara
Menanggulangi Dampak Cuaca Buruk Terhadap Pengiriman Barang dan Logistik
Penting bagi kita untuk mengetahui cara menanggulangi logistik atau solusinya
jika terjadi cuaca buruk.
1.3 Metodologi Penulisan
Metodologi yang
digunakan dalam penulisan paper ini,
antara lain adalah Studi Kepustakaan.
1.3.1 Studi Kepustakaan
Kami melakukan pencarian buku-buku,
majalah, artikel, ataupun jurnal ilmiah dalam membuat paper ini.
1.4 Tujuan & Manfaat
Tujuan penulisan paper ini:
1.
Mengetahui
keuntungan apa saja yang didapat jika menggunakan SCM,
2.
Mengetahui
tahapan-tahapan apa saja yang terdapat di inbound logistik dan outbound logistik,
3.
Mengetahui
apa saja dampak cuaca buruk yang berpengaruh terhadap
pengiriman barang dan logistik,
4.
Mengetahui cara
menanggulangi dampak cuaca buruk yang berpengaruh terhadap pengiriman barang
dan logistik.
Manfaat penulisan paper ini:
1.
Dapat
mempelajari keuntungan dalam menggunakan SCM yang benar,
2.
Dapat mengetahui
tahapan-tahapan yang terdapat di inbound
logistik dan outbound logistik secara
rinci,
3.
Mendapatkan pengetahuan
tentang
dampak cuaca buruk pada logistik,
4.
Mendapatkan solusi
penanggulangan dari pengaruh dampak cuaca buruk pada logistik.
1.5 Sistematika Penulisan
-
BAB
1: PENDAHULUAN
Pada bab ini
dijelaskan apa saja latar belakang penulisan paper ini, ruang lingkup, serta tujuan dan manfaat dari penulisan paper ini.
-
BAB
2: LANDASAN TEORI
Pada bab ini
dijelaskan teori-teori apa saja yang mendukung penulisan paper ini.
-
BAB
3: PEMBAHASAN
Pada bab ini
dijelaskan tentang penjabaran dari ruang lingkup paper ini, yakni keuntungan menggunakan SCM, tahapan inbound dan outbound logistik, dampak cuaca buruk pada logistik dan cara
menanggulangi dampak cuaca buruk pada logistik.
-
BAB
4: PENUTUP
Pada bab ini kami
akan memberikan saran dan simpulan atas penulisan paper ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar